Rabu, 29 Juli 2015

Tak Pernah Ternilai

Kau menyiksaku di sini
Dalam rasa bersalah yang kini
Membunuhku secara perlahan
 
Kau selalu menghindar dari
Aku yang selalu mencoba ungkapkan semua
Lewat tatap mata ini
 
Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku
Kau anggap aku tak ada
Dan kau tak pernah mengenal diriku
 
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu
 
Kau menghukum hati ini
hati yang dulu kau yakini
Takkan pernah kecewakanmu
Kau memutuskan tuk pergi
Sebelum ku sempat memohon
Dan mengemis agar kau tetap di sini
 
Ternyata sedalam itu kau benci diriku
Kau anggap ku tak terlihat
Meski ku tepat di depan matamu
 
Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu


01 Agustus 2015
Entahlah tiba-tiba hari ini aku mengingat akan dia. Merasakan dia seperti berada dekat denganku. Padahal aku tak tahu dia sekarang ada dimana. Ya, belum lama aku tau dia dimana tapi sekarang aku tidak tahu keberadaannya.

Seharian ini aku seperti benar-benar akan kembali mengulang waktu dulu pernah bersamanya. Menanti, menunggu, bersiap dan segalanya seakan dia akan hadir menjemputku dan bersama seharian. Ya, hari ini aku benar-benar merasakan dia dekat sekali dan menunggunya. Sampai akhirnya malam ini hujan menyadarkanku dan segalanya menjadi sederas air yg turun antara duka dan suka bercampur menjadi satu.

Entahlah, apa aku harus membenci? Apa aku harus berbahagia? Hatiku, fikiranku, jiwaku seakan bukan aku. Ya, bukan aku karna aku tidak dapat menguasai diriku sendiri ketika hujan datang. Hujan ini membawaku ke pertemuan dengannya tetapi pada hujan ini juga aku berpisah dengan dia. 


Lagu ini. Lagu yg entah kenapa menjadi seperti kisah aku dengan dia. Entah kenapa aku merasakan dia memang mengabaikanku. Bukan. Tapi tepatnya merasakan dia tak pernah menilai diriku. Aku pun tak tahu kenapa bisa berfikir dan mempunyai perasaan seperti itu? 

Aku merasakan dia selalu menghindari aku? Aku merasakan dia tak pernah menganggapku? Aku juga tidak tahu perasaan dia?

Diam. Ya itu dia jawaban dari semuanya. Jawaban dari dia yg memang tak pernah menjelaskan perasaanya! Tak pernah menjawab apa aku baginya! Tak pernah membawaku kedunianya!

Ya, seakan aku hanya tempatnya dikala bosan dan jenuh. Aku tidak pernah tau dunianya. Aku tidak pernah tau kehidupanya. Aku tidak pernah tau apapun.

Aku hanya tau aku mencintainya, aku menyayanginya, aku selalu berharap dia baik-baik saja, aku selalu ingin dia bisa mendapat apa yg dia inginkan. Dalam diam ku ini bukan berarti aku mengabaikan dia. Bukan berarti aku tak perduli dia. Bukan berarti aku melepaskannya.

Tidak. Semua itu hanya aku tahu aku merasa lelah yg selalu diabaikannya. Aku merasa aku lebih baik memperhatikan dan perduli denganya lewat doa.

Ya. Doa adalah jawaban terbaik. Doa adalah pengingatku agar aku tidak berfikir bahwa semua perasaan burukku tentangnya tidak bertambah. Doa adalah caraku mencintai dia seutuhnya dan hatiku masih tentang dia, hidupku masih menggantungkan bersamanya. Doa adalah penolongku agar selalu dekat dengan penciptaku yg memiliki jiwa dan hidupku seutuhnya sampai pada akhir nanti Tuhan menjawab apakah akan bisa bersama denganya atau berpisah dan benar-benar berpisah seperti saat ini. Seperti keadaan yg memisahkan kita untuk saling memperbaiki kehidupan masing-masing.