If you're not the one then why does my soul feel glad today?
If you're not the one then why does my hand fit yours this way?
If you are not mine then why does your heart return my call?
If you are not mine would I have the strength to stand at all?
I never know what the future brings
But I know you're here with me now
We'll make it through
And I hope you are the one I share my life with
I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am?
Is there any way that I can stay in your arms?
If I don't need you then why am I crying on my bed?
If I don't need you then why does your name resound in my head?
If you're not for me then why does this distance maim my life?
If you're not for me then why do I dream of you as my wife?
I don't know life so far away
But I know that its just a trip
We'll make it through
And I hope you are the one I share my life with
And I wish that you could be the one I die with
And I'm praying you're the one I'Ve build my home with
I hope I love you all my life
I don't wanna run away but I can't take it, I don't understand
If I'm not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?
'Cause I miss you, body and soul so strong that it takes my breath away
And I breathe you into my heart and pray for the strength to stand today
'Cause I love you, whether it's wrong or right
And though I can't be with you tonight
You know my heart is by your side
I don’t wanna run away but I can’t take it, I don’t understand
If I’m not made for you then why does my heart tell me that I am
Is there any way that I can stay in your arms?
Terjemahan Indonesia
Jika itu bukan dirimu
Mengapa hatiku merasa gembira hari ini?
Jika itu bukan dirimu
Mengapa tanganku seserasi ini dengan tanganmu?
Jika kau bukan milikku
Mengapa hatimu membalas panggilanku?
Jika kau bukan milikku
Mungkinkah aku punya kekuatan untuk berdiri?
Aku tidak pernah tahu apa yang dibawa sang masa depan
Tapi aku tahu kau di sini bersamaku saat ini.
Kita akan melaluinya.
Dan kuharap denganmulah akan kuhabiskan sisa hidupku.
Aku tidak ingin melarikan diri, tapi aku tidak bisa terima, aku tidak mengerti
Jika aku tidaklah tercipta untukmu, mengapa hatiku berkata lain?
Adakah jalan lain agar aku bisa tetap tinggal dalam rangkulanmu?
Jika aku tidak membutuhkanmu
Mengapa aku menangis di atas ranjangku?
Jika aku tidak membutuhkanmu
Mengapa namamu menggema di kepalaku?
Jika kau bukanlah untukku
Mengapa jarak antara kita mengoyakkan hidupku?
Jika kau bukanlah untukku
Mengapa aku memimpikanmu sebagai istriku?
Sampai sejauh ini aku tidak mengerti hidup
Tapi aku tahu ia hanyalah perjalanan.
Kita akan melaluinya.
Dan kuharap denganmulah akan kuhabiskan sisa hidupku.
Dan aku berharap bersamamulah aku akan mati.
Dan aku berdoa semoga denganmulah akan kubangun rumahku.
Kuharap aku mencintaimu sepanjang hidupku.
Aku tidak ingin melarikan diri, tapi aku tidak bisa terima, aku tidak mengerti
Jika aku tidaklah tercipta untukmu, mengapa hatiku berkata lain?
Adakah jalan lain agar aku bisa tetap tinggal dalam rangkulanmu?
Karena aku merindukanmu, jiwa dan raga, sangat kuat
Sampai-sampai aku kehabisan nafas.
Dan akupun menghirup dirimu ke dalam hatiku
Dan berdoa semoga aku punya kekuatan untuk berdiri hari ini
Karena aku mencintaimu, aku tidak peduli ini benar atau salah
Dan meskipun aku tidak bisa bersamamu malam ini
Kau tahu hatiku berada di sisimu.
Aku tidak ingin melarikan diri, tapi aku tidak bisa terima, aku tidak mengerti
Jika aku tidaklah tercipta untukmu, mengapa hatiku berkata lain?
Adakah jalan lain agar aku bisa tetap tinggal dalam rangkulanmu?
Bukan Penulis
MoonGY lovers. Mocca Addicted karna hidup itu seperti campuran Moccacino ada Pahitnya Kopi, Manisnya Coklat, Murninya Susu. Aku suka jalan-jalan karna hidup sebuah perjalanan, aku suka menulis karna hidup nantinya menjadi sebuah cerita, aku suka mendesain karna hidup akan menjadi karya yg tertinggal apakah baik, buruk atau biasa.
Sabtu, 26 Desember 2015
If you're not the one
Rabu, 02 Desember 2015
PAKET COMPANY GATHERING JOGJA 4H 3M (FROM JABODETABEK BY BUS)
dengan tujuan meningkatkan mutu SDM karyawan dari segi (Leadership, Tim Building, Culture Development, Strategic Planning, Personal Development)
PAKET COMPANY GATHERING JOGJA 4H 3M (FROM JABODETABEK BY BUS)
HARGA PAKET
25 Pax = IDR 1.500.000,-/Pax
45-70 Pax = IDR 1.350.000,-/Pax
90-115 Pax = IDR 1.300.000,-/Pax
135-160 Pax = IDR 1.250.000,-/Pax
180-205 Pax = IDR 1.200.000,-/Pax *Harga di atas menyesuaikan dari kapasitas bus
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu dan akan diinfo waktu proses reservasi
BIAYA TERMASUK : • Transportasi Bus Jabodetabek-Jogja
• Hotel [1 kamar 2-3 orang]
• Makan 7x
• Snack 2x
• Air mineral selama perjalanan di bus
• Tiket Masuk Semua Wisata
• Peralatan Cave/River Tubing
• Banner
• Team Building
• Individual & Team Challenge
• Competition Games
• Tour Guide
• Retribusi Toll & Parkir
• PPPK • Dokumentasi Foto (Hard & Soft Copy)
• Asuransi Jasindo Premi 10.000
BIAYA TIDAK TERMASUK : - Biaya lain di luar fasilitas
- Belanja Oleh-oleh
Informasi lebih lanjut :
Fuji
HP 081294851372
WA 085691931289
BB 5537417D
Email fuji@blakraxtrip.com
Rabu, 25 November 2015
Hujan, Senandung, Tarian (25 November)
Hai 25 Novemberku 😊😇
Hari yg berbeda dengan yg lalu tetapi masih sama, berharga, bermakna, bercerita yg tak terlupakan.
Masih dengan hujan yg membersihkanku dari debu usang karena kesedihan, ketakutan, kecemasan, kemurungan.
Masih dengan senandung indah dari kicauan burung-burung, percikan air, desir angin dulu dan kini dengan alunan tawa, nyanyi dan suara kebebasanku sendiri.
Masih dengan tarian luwes dari dahan-dahan yg saling bersentuhan karena angin yg menghembuskan kekutan yg tak terlihat tetapi dapat dirasakan saat itu dan sekarang tangan serta tubuhku yang menarikanya.
Hai 25 Novemberku yg telah membuka dan membuatku tau apa yg membuatku bebas, lepas dan merasa menjadi diriku sendiri. Aku merasa bebas, lepas dan berdiri sendiri saat aku menari dan menyanyi tetapi itu tidak mungkin aku lakukan. Tapi aku yakin tidak ada yg tidak mungkin jika kita yakin dan memperjuangkan. Kini aku sudah menentukan arahku. Kini aku tau apa yg harus aku jalani. Kau masih berarti dan akan tetap berarti 25 NOVEMBERKU
Selasa, 24 November 2015
Tour One Day Bogor Rafting & Paintball || Blakrax Trip
- Transport Selama Tour Bus Exclusive class
- Pengarungan Di Sungai Cisadane 8 km di dampingi skipper disetiap perahunya
- Ruang Bilas Setelah Rafting
- 1(satu) kali Makan dengan menu Sundanese Food
- 1 (satu) kali CoffeeBreak saat pengarungan
- 1(satu) kali Makan Box Pada Saat selesai acara
- Fresh Coconut
- Snack pada saat berangkat
- International Standard Safety Equipment (Helm, Life Jacket, Paddle)
- Local Transportation dari lokasi meeting point-start point-finish point-meeting point
- Paintball 30 peluru (International Standard Safety Equipment)
- Flying Fox
- Team rescue
- Air Mineral Selama Berkegiatan
- Guide
- Fotografer
- DVD Dok Photo
- Banner Grup
- Asuransi
Perjalanan, Pertemuan, Perpisahan lalu menjadi "Kisah"
Malam ini aku ingin menceritakan seseorang. Seseorang yg hadir secara semu dalam hidupku. Samar bayangnya selalu menemani hariku. Ya, dia yg aku sebut "Serum Senyum".
Entah harus dari mana aku menceritakan tentang dia. Karena aku pun tak tahu serta tak sadar akan kehadirannya. Hadirnya yg membuatku mampu tersenyum, mampu tertawa, mampu bertahan, mampu berusaha, mampu berjuang dan berjalan menyisir ruang dan waktu garis kehidupanku. Aku tak mengerti kenapa aku bisa selalu merasa bersemangat saat dia hadir walau tak nampak. Aku hilang akal saat mampu tersenyum dan tertawa saat dia berucap sayup tanpa suara. Tetapi dia adalah SERUM SENYUMKU.
Aku menyadari kehadiranya, keberadaanya saat semua menjadi kisah antara aku dan dia. Ya, kisah dimana diawal terjadi karena sebuah PERJALANAN. Perjalanan yg membuatku menyisir ruang dan waktu menelusuri celah sudut tanpa batas kaki melangkah karena yg aku tau aku harua terus berjalan. Sampai pada akhirnya menghantarkan pada sebuah PERTEMUAN. Pertemuan yg menjadi peristiwa tanpa diduga dan direncanakan tetapi itu telah ditakdirkan oleh sang pencipta. Rasa
Minggu, 22 November 2015
Belenggu Hati?
Belenggu Hati?
Praaang...
Tiba-tiba terdengar piring jatuh dari dapur.
Apa-apaan sih ini masih pagi udah ribut-ribut? Ucap Ayahku dengan nada keras menuju kedapur.
SIAPA yang ribut? Jawab mama dengan nada tak kalah keras.
Kamu itu selalu aja cari masalah dan marah terus!
Siapa yang cari masalah? Siapa yang ga marah setiap hari kalau rumah tangga seperti ini?
Kamu itu maunya apa? Ga pernah mau diajak ngomong baik-baik. Terus aja marah dan buat malu ke tetangga yang lain kalau denger?
Biar aja dengar! Gimana mau ngomong kalau kamu aja emang ga pernah ngerti! CAPEEEK AKU!!! 23 tahun berumah tangga sama kamu tapi seperti ga punya kepala keluarga.
APA KAMU BILANG??? Seru ayahku dengan emosi.
UDAH CUKUUUP!!! BERHENTIII!!! Teriakku terbawa emosi mendengar pertengkaran mereka dan memegang tangan ayahku yang mau menampar mama.
AYO TAMPAR AJA!!! Tantang mamaku ke ayahku.
Kalian ini bisa ga sih ga ribut satu hari aja? Ga saling mengeluh? Aku juga capek dengernya dan ngerasainnya! Ucapku tanpa terasa air mataku sudah jatuh.
Itu lihat aja kelakuan mamamu! Kata ayah.
Udah ga usah main salah-salahan semuanya salah! Aku juga salah! Salah jadi anak yang ga bisa bahagiain orang tuaku sendiri dan selalu biarin hal ini terjadi terus-menerus. Kataku tak kuasa lalu berlari kekamar.
Fikiranku kalut hanya bisa satu-satunya tertuju pada Anisa dan langsung meneleponnya.
Assalamualaikum Nis. Ucapku ketika Anisa mengangkat teleponku.
Waalaikum salam, kenapa lin? Tanyanya.
Kamu dimana sekarang?
Aku ada dirumah aja kok.
Aku kerumah kamu ya?
Iya dengan senang hati. Kamu kesini aja. Tapi hati-hati dijalan dan tenangkan hatimu. Ucap Anisa seakan tahu apa yang sudah terjadi.
Iya pasti. Assalamualaikum. Salamku sebelum menutup telepon.
***
Assalamualaikum. Salamku saat sudah ada didepan rumah Anisa.
Waalaikum salam. Terdengar jawaban serempak dari dalam penghuni rumah.
Alinda? Ayo masuk kedalam! Kata Anisa yang membukakan pintu dan mempersilahkan masuk.
Ke taman belakang rumahku aja yuk! Ajaknya kedalam rumah. Kita selalu mengobrol disana jika sedang main kerumahnya karena dibelakang rumahnya ada gajebo tempat santai ditaman.
Kamu mau minum apa? Tanyanya.
“Tidak usah Nis. Jawabku singkat.
Udah kamu tunggu sebentar disini ya! Katanya dan langsung ke arah dapur yang dekat dengan taman.
Eh, ada Alin? Tanya ibunya yang menghampiriku.
Iya bu, Alin main ya! Ibu apa kabar? Tanyaku dan menyalami ibunya.
Alhamdulillah baik. Kamu gimana kabarnya? Tanyanya tersenyum.
Alhamdulillah baik bu. Ucapku sambil tersenyum meyakinkan baik-baik saja.
Alin, ini silahkan diminum dulu. Kata Anisa sambil menyuguhkan minuman.
Iya terima kasih ya Nis. Kataku tersenyum simpul.
“Ya sudah ibu tinggal ke dapur ya! Kalian santai aja disini. Ucap ibunya.
Iya bu. Kataku.
Kamu kenapa Alin? Kamu baik-baik aja kan? Tanyanya setelah ibunya berlalu.
Aku terdiam dengan pertanyaan itu. Bukan karena aku tidak tahu harus dari mana bercerita kepada Anisa. Tetapi aku malu karena dia pasti tahu apa yang terjadi dengan aku dan keadaan keluargaku. Karena dia sudah beberapa kali melihat keadaan yang seharusnya tidak perlu bahkan tidak boleh sama sekali terjadi disaat ada tamu yang berkunjung. Tetapi apalah daya kejadian itu pasti terjadi jika orang tuaku sedang berada dirumah.
Kamu jangan nangis Alin. Ucap Nisa dan memberiku tisu.
Aku capek Nis! Aku ga kuat! Kataku sesenggukan dan tangisku pecah tak terbendung.
Kamu ga boleh bilang seperti itu. Kamu kuat! Kamu nangis saja dulu sepuasmu sekarang. Katanya menenangkan dan memelukku.
Hanya bersama Anisa aku bisa seperti ini. Karena hanya dia satu-satunya sahabat terdekatku karena kami sudah bersama dari SD. Aku pun menangis dalam pelukannya. Hal itu pun selalu terjadi jika ada masalah apapun dalam hidupku atau hidupnya dia.
Anisa... aku bingung! Kataku setelah agak tenang.
Bingung kenapa? Tanyanya.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan lagi?
Kamu sudah melakukan dengan baik lalu apa lagi?
Aku merasa aku adalah anak yang masih bisa membahagiakan orang tuaku. Disatu sisi juga tuntukan menikah dari orang tuaku membuatku bingung. Aku ga tau harus melakukan apa dan bagimana?
Kamu sudah membahagiakan orang tuamu kok. Tapi maaf aku bicara lancang. Aku tau keadaan keluarga kamu tapi itu bukan karena kamu. Itu terjadi karena tidak ada komunikasi yang baik diantara orang tuamu. Ucapnya.
Tapi kenapa selalu begini? Kataku agak kesal karena pertengkaran yang selalu terjadi.
Nak. Tiba-tiba terdengar suara ibunya Anisa yang berjalan ke tempat kami.
Maaf bukan ibu bermaksud menguping pembicaraan kalian tadi. Ibu hanya ingin menjelaskan saja kepada Alin. Katanya tenang dan berada disampingku menggenggam tanganku.
Enggak bu, bukan salah ibu. Kataku pelan menahan tangis. Ibunya Alin membuatku ingin menangis lagi. Beliau sudah aku anggap seperti ibuku sendiri. Beliau juga selalu menenangkanku jika ada permasalahan dan aku cerita padanya.
Ibu bukan mau ikut campur atau apapun. Ibu hanya ingin menjelaskan kepadamu Alin.
Iya bu, Alin mengerti.
Nak, terkadang permasalahan keluarga memang tidak mudah tetapi juga tidak selalu rumit. Semua terjadi kerumitan jika kita tidak ada komunikasi yang baik antara anggota keluarga atau karena diawal mengambil keputusan-keputusan yang dijatuhkan karena berfikir itu hal terbaik yang dilakukan. Itu terjadi karena sebagian orang menganggap jalan keluarnya tanpa berfikir permasalahannya dikemudian hari. Ya, seperti itulah yang terjadi dikeluarga Alin dan sekarang Alin juga menghadapi hal tersebut. Katanya menasihati perlahan.
Maksudnya bu? Tanyaku tak mengerti.
Begini Alin dan kamu juga Nisa. Tidak hanya dalam keluarga saja. Kita ambil contoh saja kamu akan membentuk sebuah organisasi dan kalian tidak tahu siapa lagi yang bisa membantu kalian tanpa dirundingkan dan dibicarakan maksud organisasi itu dijalankan atau dibuat untuk apa visi dan misi dikedepannya. Lalu kalian mengambil keputusan saat kalian yakini orang yang sudah biasa memimpin sebuah acara atau organisasi kalian ambil dia sebagai ketuanya. Tanpa berunding lagi dan orang tersebut menerima maka kalian jalankanlah. Tetapi diperjalanan kalian tetap sama tidak saling berkomunikasi maka akan selalu saja terjadi permasalahan dan melibatkan orang-orang didalam organisasi tersebut ikut kedalam permasalahannya. Baik kecil atau besar maka semua akan menjadi rumit. Nah, seperti itu sebuah keluarga. Jika kalian pilih diawal karena menurut kalian bisa memimpin keluarga kalian nantinya tanpa ada komunikasi maka kalian juga akan mengalami hal tersebut. Ibu bukan menyalahkan salah pilihan karena ibu mendengar dari ibumu sendiri Alin beliau menikah karena tuntutan keluarga dan berfikir ayahmu bisa menjadi pemimpinya karena sudah sering ibumu melihat ayahmu mempimpin dalam acara atau organisasi lain berhasil. Selain itu ibumu juga berfikir ayahmu yang sudah siap ada materi dan akan berjuang bersama nantinya tetapi tidak ada komunikasi jadi seperti ini. Sama seperti yang kamu alami sekarang, kamu dituntut menikah juga dan kamu tidak tau pilihan kamu. Jelasnya.
Tetapi kenapa harus ribut terus bu? Alin malu! Alin ga kuat! Alin capek! Ucapku meluapkan amarah.
Alin, kamu ga boleh seperti itu. Seharusnya kamu menjadi penengah diantara mereka. Kamu seharusnya bisa menjadi jembatan mereka untuk berkomunikasi. Ya, ibu tau kamu tidak bisa melakukannya karena kamu juga tidak tahu harus dari mana memulainya karena yang tertanam diperasaan dan pikiranmu sejak kecil kamu takut dan tak bisa melakukannya. Padahal kamu bisa tetapi mindset kamu sudah seperti itu dan menurut saja dengan orang tuamu. Itu baik, tapi kamu juga punya hak berbicara. Sekarang apa yang sebenarnya hati kecil kamu ingini? Tanyanya berusaha menenangkanku.
Aku mau mereka tidak bertengkar lagi! Aku mau mereka tidak memaksaku untuk segera menikah! Aku mau punya keluarga harmonis karena aku takut nanti aku akan menjalani keadaan seperti yang selama ini aku rasakan jika berkeluarga nanti. Kataku meluapkan isi hati dan kekhawatiranku.
Alin, dengar ibu ya! Jika kamu mau mereka tidak bertengkar lagi maka kamu harus bisa jadi jembatan komunikasi dan kamu juga harus bisa sedikit-sedikit berkomunikasi. Coba kamu lakukan hal itu seperti kamu melakukannya kepada bapak, ibu dan Nisa saat kamu sedang berkumpul bersama kami. Kamu pasti bisa Alin. Ucapnya meyakinkanku.
Iya bu, mungkin akan Alin coba. Tapi bagaimana dengan tuntutan mereka?
Bukan dicoba sayang, tapi harus dilakukan. Soal tuntutan mereka apa kamu sudah siap?
Belum bu, Alin belum siap dan Alin bingung bagaimana menjelaskan ke mereka?
“Tadi seperti yang ibu bilang. Kamu harus jadi penjembatan komunikasi dan nanti akan mengalir saja percakapan kalian jika sudah terbiasa. Nanti kamu juga akan dengan sendirinya mencurahkan isi hati kamu Alin. Coba ibu tanya kamu apa sih pernikahan itu?
Menurut Alin pernikahan itu bukan hanya sebuah menyatukan hubungan kedua orang untuk menjadi satu dan berjalan bersama. Tetapi menyatukan hati, jiwa, pikiran mereka dan bukan mereka saja tetapi keluarga, orang yang ada disekitar mereka dan lingkungan kehidupan mereka disatukan. Mereka juga menjalani komitmen hidup. Bukan perjanjian tetapi sebuah pondasi yang dari awal harusnya mereka sama-sama tau apa keinginan masing-masing dan bagaimana solusinya dari awal sebelum melangkah dan menikah agar disaat kemudian hari mereka menghadapi permasalahan juga tidak pecah. Kataku.
Ya, memang menikah bukan menyatukan dua orang saja tetapi semuanya. Jika kamu mau menikah kamu pilih hatimu atau hartamu? Lalu siapa yang akan kamu pilih?
Aku selama ini hanya ingin hati bu. Aku ingin mempunyai seutuhnya hati tetapi aku juga tidak ingin ekonomi merusak segalanya nanti jika aku tidak memikirkan itu. Jawabku.
Lalu siapa yang kamu pilih? Ibu tau kamu teramat sangat mencintai Radit tetapi dia belum siap materi, dilain sisi ada Hardi yang menyayangi kamu dan kamu pernah menyayangi dia tetapi materinya cukup walaupun lebih atau Dirga yang kamu tidak punya perasaan tetapi materinya lebih? Tanya ibu yang tahu semua nama lelaki yang mendekati atau dekat denganku.
Sampai saat ini aku menunggu Radit bu! Tetapi itu mustahil sampai kapan aku menunggu dan apa dia yang sedang berjuang disana perasaannya masih sama dulu yang ingin hidup dan berjuang bersama sementara sampai saat ini dia seperti menjauh dariku. Jelasku.
Sudahlah kamu sudah banyak kecewa karena Radit. Kamu harus mencari bahagiamu nak.
Iya bu, tetapi hatiku memilih dia! Kataku bersikeras.
Jika kamu meilih Radit kenapa kamu bisa memiliki hati lain? Hati untuk Hardi? Tanya ibu.
Iya bu, aku juga tidak tahu itu terjadi begitu saja.
Bukan seperti itu. Kamu tau siapa yang dapat menjagamu dan menyayangimu. Ibu tau kamu punya perasaan terhadap Hardi walaupun tak sebesar kepada Radit tetapi kelamaan perasaan mu terhadapnya akan lebih. Kadang cinta tidak harus merasa besar diawal. Cinta itu bisa tumbuh besar lama kelamaan jika bersama dan dipupuk rasa sayang. Bukan ibu menyuruhmu memilih Hardi tetapi memang seperti itu. Kamu juga akan memiliki keluarga yang kamu ingini jika bersama dia karena ibu melihat dia amat sangat menyayangimu. Tetapi semua ada di kamu Alin. Ucapnya.
Hatiku dan pikiranku terbuka. Iya bagaimana bisa aku menyayangi Hardi disaat aku mencintai Radit. Ya, semua itu terjadi karena aku pernah jatuh hati pada Hardi. Jika memang harus memilih dan nantinya aku memutuskan aku akan memilih Hardi. Itu pun jika dia masih mempunyai terus perasaan yang sama meskipun tau aku mencintai Radit sampai saat ini. Tetapi aku tak menjamin juga karena cinta tidak cukup dan bisa menghilang. Ya. Aku akan memilih Hardi karena dia punya hati untukku dan materi yang cukup walaupun tak sebesar Dirga. Setidaknya aku akan punya hati nantinya untuk dia. Hati itu perlu tetapi materi akan menjadi hal utama. Setidaknya ada sedikit hati saja yang akan terbangun nantinya.
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen Pilih Mana : Cinta Atau Uang? # KeputusanCerdas yang diselenggarakan oleh www.cekaja.com dan Nulisbuku.com